Sabtu, 05 Juni 2010

lagi-lagi Israel hadang Kapal Bantuan Rachel Corrie

Lagi-lagi sebuah kapal bantuan kemanusiaan internasional bernama Rachel Corrie dalam perlayawan ke Jalur Gaza dihadang oleh tentara Israel Sabtu pagi, kata komite penyambut kedatangan kapal itu, yang bermarkas di Gaza, kepada AFP.

"Rachel Corrie telah dicegat di perairan 35 mil di lepas pantai Gaza," kata seorang juru bicara komite penyambutan, Amjad al-Shawa, yang berbicara dengan orang-orang di kapal itu, kepada AFP di Gaza City.

"Beberapa kapal Israel mengepung mereka antara 30-35 mil di lepas pantai Gaza, dan mencegah mereka untuk memasuki Gaza," kata Shawa.

"Mereka berusaha untuk membawa kapal itu mungkin ke (kota pelabuhan Israel selatan) Ashdod atau barangkali juga tempat lainnya," katanya.

Dia mengatakan komunikasi dengan kapal itu "sepenuhnya putus", namun komite akan berupaya untuk mendekati mereka.

Martin Quigley, seorang juru bicara kapal yang bermarkas di Dublin, yang membawa 15 orang dan beberapa ton bantuan kemanusiaan untuk rakyat Gaza itu, tidak bisa mengkonfirmasikan informasi tersebut dan mengatakan, dia tidak punya kontak dengan kapal.

"Mereka telah sepakat untuk menghubungi kami pada menit-emnit saat mereka dikepung oleh kapal-kapal Israel," kata Quigley.



Israel Cegat Kapal Bantuan Rachel Corrie Dia mengatakan, tak bisa menghubungi para penumpang kapal tersebut melalui telepon satelit.

"Suaranya seperti telepon sedang lepas dari gagang."

Seorang wanita juru bicara untuk militer negara Yahudi itu membantah bahwa kapal tersebut telah diambil-alih. Dia mengatakan kepada AFP: "Tidak...kami tak tahu adanya informasi mengenai itu.

antara news

Read More ..

Sabtu, 07 November 2009

perang berdarah etnis serbia dengan Muslim Bosnia

perang berdarah etnis serbia dengan Muslim Bosnia

Situasi politik yang tegang, pernyataan-pernyataan para anggota pimpinan ketiga golongan etnis yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda dari hari ke hari makin mempertegang situasi, namun keadaan masih tetap dibawah kontrol. Api perang tersulut, konflik bersenjata tidak terhindarkan lagi setelah terjadi pembunuhan terhadap seorang etnis Serbia yang sedang menikahkan putranya tanggal 30 Maret 1992 di pusat kota Sarajevo.

Bosnian war header.no.pngPada saat acara pernikahan gereja selesai dan iring-iringan sedang menuju tempat parkir kendaraan di depan gereja, pada saat itu beberapa tembakan telah dilepaskan ke arah iring-iringan mempelai tersebut yang menewaskan ayah mempelai putra dan melukai pendeta yang memberkahi perknikahan tersebut. Dalam kejadian tersebut bendera/panji-panji bangsa Serbia yang dibawa salah seorang rombongan dirampas dan dikoyak-koyak oleh si penyerang yang berhasil melarikan diri.

Akan tetapi hari berikutnya si penyerang berhasil ditangkap dan ternyata adalah dari etnis Muslim Bosnia. Situasi tersebut telah mengakibatkan ketegangan di kalangan penduduk. Pasukan-pasukan Angkatan Bersenjata Yugoslavia mencoba bertindak sebagai penengah, namun, tidak berhasil, malah pos-pos dan tangsi-tangsi Angkatan Bersenjata Yugoslavia di blokade, rintangan-rintangan jalanan dipasang oleh fihak Muslim dan Kroasia yang semenjak semula sudah membentuk koalisi Serbia dan Angkatan Bersenjata Yugoslavia, skenario yang terjadi di Slovenia dan Kroasia terulang, peperangan sporadis, pecah dimana-mana.

Klimaks konflik terjadi setelah Masyarakat Eropa dan AS mengakui Bosnia Herzegovina sebagai negara merdeka dan berdaulat. Hal ini telah mendorong pimpinan Bosnia-Herzegovina yang terdiri dari etnis Muslim & Kroat menuduh etnis Serbia Bosnia yang sebagai "agresor" terhadap negara merdeka dan berdaulat Republik Bosnia Herzegovina. Pertempuran antara pihak Serbia Bosnia dengan Muslim Bosnia berkecamuk kembali terutama di wilayah Sarajevo, wilayah utara Bosnia Herzegovina dan wilayah bagian timur Bosnia Herzegovina.

Pertempuran sengit yang masih terus berlanjut antara pasukan Muslim Bosnia dengan Serbia Bosnia adalah pertempuran untuk memperebutkan tempat strategis di Foca (suatu kota di wilayah bagian selatan Sarajevo yang menghubungkan garis logistik pasukan Muslim dari Bosnia Timur ke Sarajevo) dan perebutan titik kuat di bukit Jablanica dan bukit Igman yang terletak dipinggiran kota Sarajevo. Dari tempat-tempat strategis tersebut diatas akan dapat menguasai Sarajevo secara keseluruhan. Pertempuran yang terus berlanjut antara Muslim Bosnia Herzegovina dengan Serbia Bosnia Herzegovina di Sarajevo tersebut menjadikan perundingan penyelesaian krisis di Bosnia Herzegovina diantara Faksi-Faksi yang bertikai di Jenewa menjadi tertunda.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Bosnia

Read More ..

Sabtu, 03 Oktober 2009

Kisah hidup osama bin laden

Profil tokoh
Usamah bin Muhammad bin Awwad bin Ladin (bahasa Arab,sering dipanggil Usamah bin Ladin (atau Osama bin Laden dalam ejaan Inggris), dilahirkan pada tanggal 28 Juni 1957 di kota Jeddah) adalah pendiri Al Qaeda.

Dilahirkan di Jeddah, Arab Saudi, kawasan pantai Laut Merah. Usamah adalah anak ke-17 dari 52 bersaudara. Ayahandanya yang bernama Muhammad bin Ladin, adalah seorang petani miskin dari Yaman yang kemudian bermigrasi ke Arab Saudi setelah Perang Dunia II). Di tempat yang baru ini Muhammad bin Ladin memulai dengan usahanya yang baru bergerak dalam bidang bisnis pembangunan. Pada akhirnya ia memenangkan banyak kontrak bagi pembangunan masjid-masjid dan istana-istana yang sangat bernilai dari pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu ia telah mengembangkan tali persahabatan yang sangat akrab dengan keluarga Kerajaan Saudi. Muhammad bin Ladin kemudian telah menjadi salah seorang yang paling kaya di Arab Saudi, yang diperkirakan memiliki keuntungan miliaran dolar Amerika Serikat. Dari keuntungannya ini diperkirakan Muhammad bin Ladin memiliki saham sebesar hampir 300 miliar dolar Amerika.



Pendidikan dan masa muda

Ketika berusia pemuda-remaja, Usamah bin Ladin telah bergabung dengan gerakan Konservatif-Baru (Ultrakonservatif), sebuah gerakan politik dalam agama Islam yang sebagian mengadopsi sebagiannya pemahaman salaf (paham pemurnian agama para ulama saudi) tetapi kurang mendapat dukungan dari para ulama; dan ia pernah masuk kedalam dinas kepolisian yang menegakkan hukum-hukum syariah. Usamah menjadi mahasiswa pada Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, di mana ia berguru pada salah satu dari antara gurunya, yakni Sheikh Abdullah Azzam. Guru Abdullah Azzam inilah yang kemudian diketahui sebagai tokoh utama yang memainkan peran memobilisasi dukungan bangsa Arab bagi kaum Mujahidin yang berperang melawan pendudukan Uni Soviet atas Afganistan. Usamah bin Ladin lulus menyelesaikan studinya dan diwisuda sarjana tahun 1979 dalam bidang Ekonomi dan Manajemen.

Perjalanan hidup
Usamah bin Ladin mulai membangun jaringan komunikasinya pada tahun 1979 ketika ia berangkat ke Afganistan bergabung dalam milisi perang kaum pejuang Afgan yang dikenal sebagai kaum mujahidin yang tetap bertahan dan bertempur melawan Soviet. Usamah menggalang dana melalui jalur-jalur kekayaan dan relasi-relasi koneksi keluarganya bagi gerakan pertahanan Afgan, dan membantu kaum Mujahidin dengan bantuan logistik dan bantuan kemanusiaan. Usamah juga terlibat mengambil bagian dalam beberapa pertempuran selama perang Afganistan.

Ketika peperangan melawan Soviet hampir berakhir, Usamah mendirikan gerakan Al Qaeda, sebuah organisasi para mantan/eks pejuang Mujahidin dan para pendukung lainnya yang membantu menyalurkan baik dana maupun para pejuang bagi gerakan pertahanan Afgan.

Ketika tentara-tentara Soviet menarik mundur keluar dari Afganistan, Usamah bin Ladin pulang kembali ke Arab Saudi dan bergabung bekerja pada perusahaan konstruksi dan bangunan milik keluarga, Group Perusahaan Bin Ladin. Di sini ia kemudian terlibat bersama kelompok orang-orang Saudi yang berseberangan dan melawan pemerintahan kerajaan/monarki Saudi, yakni terhadap Keluarga Raja Fahd. Pada tahun 1995 Usamah bin Ladin membangun infrasruktur di Sudan ketika hubungannya dengan Presiden Umar Al Basyir dan Dr Hasan Turabi yang memerintah Sudan.

Pada tahun 1994, Pemerintah Saudi mencabut hak kewarganegaraan Usamah dan membekukan seluruh aset dan kekayaannya di seluruh negeri. Usamah bin Ladin diyakini berbagai pihak sebagai tokoh pusat dan kunci dari suatu koalisi internasional dari kaum radikal Islam. Menurut Pemerintah Amerika Serikat, Al Qaeda telah meniru gerakan-gerakan aliansi dengan pola pikir kelompok-kelompok fundamentalis, seperti misalnya kelompok Al-Jihad di Mesir, Gerakan Hizbullah di Iran, Front Islam Nasional di Sudan, dan kelompok-kelompok jihad lainnya di Yaman, Arab Saudi, dan Somalia. Organisasi Usamah bin Ladin juga memiliki ikatan-ikatan dengan "Kelompok Islam" yang pada suatu ketika dibawah pimpinan Syaikh Omar Abdel Rahman, seorang ulama Mesir yang menjalani hukuman seumur hidup sejak pengakuannya pada tahun 1995 menggagalkan persekongkolan peledakan beberapa tempat di kawasan kota New York. Pada akhir tahun 1990-an dua orang anak Sheik Rahman bergabung bersama kekuatan tentara dan perjuangan Usamah bin Ladin.

Sejak tahun 1992, Pemerintah Amerika Serikat memberi kesan bahwa Usamah bin Ladin dan anggota-anggota lainnya dari gerakan Al Qaeda menjadi target sasaran militer Amerika yang bertugas di Arab Saudi, dan di Yaman, dan satuan militer yang ditugaskan di Tanduk Afrika, termasuk di Somalia. Pada bulan Oktober 1993, diberitakan ada 18 orang anggota militer berkebangsaan Amerika Serikat yang bekerja untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan penderitaan di Somalia, mati dibunuh disana ketika menjalankan karya sosial mereka. Mayat tentara pekerja sosial itu diseret dan dianiaya di sepanjang jalan-jalan raya. Pada tahun 1996 Usamah bin Ladin dikenai hukuman atas tuduhan melatih orang-orang yang terlibat dalam penyerangan pembunuhan tentara pekerja sosial di atas dan ia mengatakan bahwa para pengikutnya bersama kaum Muslim setempat telah membunuh tentara-tentara itu. Penegak hukum Amerika Serikat juga menuduh bahwa Usamah bin Ladin memiliki jaringan dengan serangan-serangan yang gagal ke atas dua hotel di Yaman di mana para tentara Amerika Serikat bermalam dalam perjalanan mereka ke Somalia.

Pada tanggal 7 Agustus 1998, delapan tahun setelah penugasan operasional militer Amerika Serikat di Arab Saudi, dua truk bermuatan bom meledak di luar Kedutaan Besar Amerika Serikat di Nairobi, Kenya; dan di Dares Salaam, Tanzania. Usamah bin Ladin menolak bertanggungjawab, tetapi para Hakim menegaskan keterlibatan dan kesalahannya itu terbukti dengan adanya surat-surat faksimili yang dikirimkan oleh kelompok Sel Usamah di London setidaknya kepada tiga agen penjualan media internasional. Para Hakim juga menunjukkan pengakuan para pelaku tindak kriminal tertuduh pelaku pengeboman Kedutaan-Kedutaan Besar, yang mengaku mereka adalah anggota gerakan Al Qaeda.

Empat belas hari kemudian, pada tanggal 20 Agustus 1998, Presiden Bill Clinton memerintahkan armada kapal perang Amerika Serikat menggempur kamp-kamp di Afganistan yang dicurigai sebagai sarang pelatihan teroris, dan penggempuran terhadap pabrik reaktor kimia di kota Khartoum, Sudan. Usamah bin Ladin bisa selamat dari serangan itu dan dijatuhi hukuman oleh Amerika Serikat dengan tuduhan sebagai perancang atau otak di balik serangan-serangan bulan November 1998.

Presiden George W. Bush telah menyatakan bahwa Usamah adalah tertuduh utama dalam serangan teroris di kota New York dan Washington pada tanggal 11 September 2001; sama persis bahwa Usamah adalah tertuduh pelaku utama dalam pengeboman gedung World Trade Center pada tahun 1993; dan terhadap lusinan serangan teroris yang lain terhadap Kedutaan-Kedutaan Besar Amerika Serikat, kapal-kapal perang, dan aset-aset Amerika Serikat lainnya.

Para perwira Taliban telah mengutuk serangan hari Selasa ke atas Amerika Serikat dan menegaskan bahwa Taliban pasti tidak terlibat. Usamah bin Ladin sendiri telah menyangkal keterlibatan dirinya dalam pembantaian dan pertumpahan darah 11 September 2001 itu bahkan tatkala Taliban bersumpah melindungi Usamah bin Ladin sambil memperbaharui peringatan Taliban bahwa negara-negara tetangga yang membantu Washington tidak akan bisa luput dari peristiwa serupa. "Amerika Serikat menudingkan jari telunjuknya kepadaku tetapi saya menyatakan dengan pasti dan yakin bahwa saya tidak melakukan semua ini."

Banyak pengamat Islam Internasional mengatakan bahwa perlawanan Usamah bin Ladin dan Al Qaeda-nya akan tetap berlanjut selama dunia barat khususnya Amerika Serikat tidak mengubah kebijakan yang dianggap tidak adil terhadap negara-negara dunia Islam. Kasus Palestina dan keberpihakannya terhadap Israel diantaranya, serta serangan dan pendudukan terhadap Irak membuat masalah yang dikatakan dunia Barat sebagai terorisme tidak akan selesai.

http://tulisdunia.co.cc/profil-osama-bin-laden.php

Read More ..

Minggu, 13 September 2009

maaf blog gak keurus..he


hufh...dah lama juga gak posting karna gw lagi ada masalah yang menurut gw besar...doakan ya teman semoga semua cepet selesai n dikasi jalan yang terbaik..^^

Read More ..

Jumat, 04 September 2009

Situs Sejarah 1001 malam Terancam Serangan Turis

Situs Sejarah 1001 malam Terancam Serangan Turis

Satu lagi peninggalan bersejarah Irak berusia ribuan tahun, sebuah benteng di wilayah Kirkuk, Irak, kini sedang menanti detik-detik kebangkitannya dan berubah menjadi bahan bakar bagi mesin perindustrian pariwisata Irak.


Satu dari tugu sejarah Irak yang berubah jadi obyek foto para wisatawan. (SuaraMedia News)“Saat ini kami sedang berusaha merubahnya menjadi benteng bagi para turis. Jadi bangunan semacam ini akan kami jadikan museum,’ seorang pengamat benda antik asal Irak, Ayad Tariq menuturkan selagi menjelajahi bangunan berdebu dari abad ke 19 yang dulunya milik sebuah keluarga hartawan Kristen.

Tariq berharap turis dari seluruh dunia datang mengunjungi benteng berusia 4.600 tahun, meski lokasi benteng tersebut cukup terselubung dan terpencil.



Benteng tersebut membuka sejarah Irak ribuan tahun silam, dimana sekitar 60 benteng serupa didirikan oleh Alexander Agung pada abad ke-4.

Saat ini benteng tersebut berada di wilayah konflik antara Baghdad dan bangsa Kurdi di Irak.

“Setiap negara memiliki keunikan tersendiri, dan kami memiliki sebuah monumen dari dinasti Seljuk yang tidak kalah uniknya.”

Di dekat benteng tersebut, terdapat sebuah makam seorang gadis yang meninggal pada saat berusia 24 tahun.

Terdapat pula makam Nabi Danial yang berusia 1.000 tahun yang juga berdekatan dengan sebuah Masjid Agung berusia tujuh abad.

Namun semua kerusakan yang terjadi di tempat-tempat bersejarah tersebut seakan mengingatkan akan serangan AS sejak 2003 lalu, dan berlanjut ke tempat bersejarah lainnya.

Keamanan memang terus ditingkatkan, namun hal tersebut bukan berarti Irak menutup diri dari “antrian” turis yang tertarik akan keindahan masa lalu Irak.

Qais Hussein Rashid, Kepala Bagian Pemeliharaan Bangunan Bersejarah, mengatakan Kirkuk merupakan salah satu daerah yang paling tat hukum di Irak.

“Pada zaman pemerintahan Saddam Hussein, kami memiliki petugas yang tidak mengetahui pastisejarah Irak, dan saat ini kami memiliki masalah yang sama.”

Bulan lalu, Menteri Pariwisat dan Kebudayaan provinsi Nineveh segera melakukan tindakan pengamanan terhadap tembok Assyirian ketika diketahui beberapa orang mengambil bagian tembok dengan menggunakan gergaji listrik.

“Sangat jelas bahwa menggunakan alat-alat berat seperti itu merupakan tindak kriminal, kata Jubir kementerian, Abdelzahra al-Talaqani.

Pemerintahan juga telah bertindak cepat mencagari tempat bersejarah peninggalan Babilonia di provinsi Babil.

“Walikota Babil telah menguasai wilayah bersejarah tersebut,” kata Rashid.

Donny Youkhanna, mantan Direktur Museum Nasional Irak yang juga berperan penting dalam melindungi peninggalan bersejarah Irak, khawatir badan pariwisata kurang bertanggung jawab atas segala warisan yang ada.

“Ahli arkeologi dimanapun di seluruh dunia pasti berpendapat bahwa dia sangat membenci industri pariwisata,” kata Youkhanna, yang meninggalkan Irak pada 2006 lalu setelah mendapat ancaman pembunuhan, dan sekarang mengajar di Stony Brook University di New York.

“Seringkali para walikota lebih memilih uang dengan menggadaikan warisan nenek moyang kepada pariwisata daripada berdiskusi dengan ahli arkeologi,” sesalnya.

“Dulunya, para ahli dunia datang ke Irak untuk belajar di museum


http://www.suaramedia.com/sejarah/sejarah-dunia/6808-sejarah-seribu-satu-malam-terancam-serangan-turis.html

Read More ..