Kamis, 20 Agustus 2009

Religi : Fitnah Dajjal


Religi : Fitnah Dajjal

  • Mereka yang menerima nash-nash tersebut dengan penuh keyakinan, namun bersikap melampaui batas dalam menerjemahkan sekaligus dalam mengaktualisasikannya. Kelompok ini menjadikan hadis-hadis dha'if, bahkan maudhu' sebagai hujjah untuk membenarkan pendapat mereka.

Misalnya golongan Syiah yang menjadikan hadis-hadis tentang Imam Mahdi untuk mendukung gerakan politik dan keyakinan mereka.

Kemudian kelompok Ahmadiyah Al Qadiyani yang menggunakan dalil tentang pemberitaan Nabi terakhir yang bernama Ahmad (sebagaimana tertera dalam surat Ash-Shaf : 6). Mereka berusaha meyakinkan bahwa nabi yang dijanjikan di akhir zaman adalah Mirza Ghulam Ahmad itu sendiri.

Ada lagi kelompok Lia Aminuddin, yang mengaku sebagai Al Mahdi, di lain waktu mengaku sebagai Bunda Maryam ibu Nabi Isa 'alaihissalam, di waktu yang lain mengaku sebagai Jibril 'alaihissalam. Bahkan yang paling parah, mengaku sebagai Tuhan.

Lain di Indonesia, lain pula di Malaysia, kelompok Al Arqam juga mengklaim bahwa pemimpin mereka adalah Al Mahdi yang dijanjikan di akhir zaman yang akan memimpin dunia dan menebarkan keadilan.

  • Kelompok yang menerima nash-nash tersebut dengan penuh keyakinan, bahwa semua itu benar adanya dari Nabi shalallahu 'alaihi wasalam. Mereka berusaha untuk mengambil posisi yang benar terhadap hadits-hadits tersebut secara proporsional,tidak cuek dan tidka juga terlalu kaku seperti kelompok pertama, tapi juga ga ekstrem dan berlebihan kaya kelompok kedua.

Kelompok ini berusaha menjadikan semua nash-nash shahih sebagai pijakn hidup, dan sentiasa mencari tau tentang hakikat yang sebenarnya dari hadits-hadits fitnah agar mereka terhindar dari fitnah tersebut tanpa melakukan pemastian pada hal-hal yang belum qath'i.

Mereka tetap waspada terhadap fitnah Dajjal, maka pada setiap shalat yang mereka lakukan selalu diiringi dengan doa perlindungan pada empat hal.

Imam Muslim meriwayatkan dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda,"Apabila salah seorang diantara kamu bertasyahhud dalam shalat, hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan:"Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannama wa min 'adzaabil qabri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati wa min syarri fitnatil masiihid dajjal" yang artinya: "Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari buruknya fitnah Al Masih Ad Dajjal." (Shahih Muslim, Kitab Al-Masajid Al Qabr wa 'Adzab Jahannam 5:87)

Kedua: Mereka yang kurang peduli dengan nash-nash tentang perstiwa akhir zaman dan tidak banyak mengkajinya karena dianggap kurang realistis dan bukan masanya. Mereka menganggap bahwa membicarakan hal tsb sama saja sebagai penghalang menuju kemajuan, karena merasa telah dibatasi oleh takdir tentang berakhirnya alam semesta.
Kelompok ini terbagi dua :
1. mereka yang secara lahir adalah kelompok ilmuan (ulama)yang banyak bergelut dengan dunia ilmu dan penelitian.Mereka menakwilkan hadits-hadits tentang akhir zaman dan hanya mau menerima yang bisa diterima oleh akal sehat dan sesuai dengan logika.

2. mereka yang secara umum termasuk umat Islam yang tidak memiliki kepedulian terhadap ilmu syar'i, tidak pernah mempelajari perkara-perkara Iman kecuali sebatas jumlah dan nama rukun Iman. Kelompok ini tidak pernah mendengar istilah-istilah seputar fitnah akhir zaman, tidak mengenal Dajjal, Nabi Isa 'alaihissalam, Imam Mahdi, Ya'juj dan Ma'juj, dan tema-tema semisal.Kelompok ini tidak pernah tahu tentang detailnya mengenai hari kiamat kecuali sebatas "katanya sih gitu...", sehingga sikap mereka terhadap hari kiamat sebagaimana sikap mereka terhadap berita-berita lainnya.

Coba kita cermati hadits-hadits berikut ini :
Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam bersabda tentang dasyhatnya fitnah akhir zaman :
"sesungguhnya sebelum terjadinya hari kiamat, akan timbul berbagai fitnah bagaikan sepotong malam yang gelap gulita. Pada pagi hari seseorang masih beriman, tetapi pada sore harinya telah menjadi kafir. Pada sore harinya beriman, tetapi pada pagi harinya telah kafir. Pada saat itu orang yang duduk lebih baik daripada yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada yang berjalan, dan yang berjalan lebih baik daripada berlari.Karena itu pecahkanlah kekerasanmu, potonglah tali busurmu, dan pukulkanlah pedangmu ke batu (yakni jangan kamu gunakan untuk memukul atau membunuh manusia). Jika salah seorang di antara kamu terlibat dalam urusan (fitnah) itu, maka hendaklah ia bersikap seperti sikap terbaik dari dua orang putra Adam (yakni bersikap seperti Habil, jangan seperti Qabil) (Musnad Ahmad 4:408;hadits ini dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami'ush Shaghir 2:193, no.2045)

Kemudian dalam riwayat Muslim disebutkan :
"bersegeralah kalian melakukan amal shalih sebelum datangnya fitnah, dimana fitnah itu seperti potongan-potongan malam yang gelap gulita. Pagi-pagi seorang masih beriman, tetapi di sore hari sudah menjadi kafir,dan sore hari seseorang masih beriman, kemudian di pagi harinya sudah menjadi kafir, ia menjual agamanya dengan sekeping dunia."

Mereka adalah kaum hedonis yang seluruh waktunya tersita untuk memburu dunia, sehingga tiada waktu yang tersisa untuk mengetahui masalah-masalah penting bagi akhiratnya.

Bisa jadi kelompok ini adalah korban terbesar saat berbagai petaka dan fitnah itu melanda. Bisa jadi kelompok ini adalah pengikut Dajjal terbanyak dari kalangan umat Islam. Dan bisa jadi kelompok ini adalah umat Islam yang pertama kali murtad saat ujian keimanan itu datang kepada mereka. (semoga kita tidak termasuk dalam kelompok ini).

Ketiga: Mereka yang tidak yakin akan datangnya kiamat. Kelompok ini banyak diwakili oleh bangsa barat atau timur (semisal Jepang dan Korea) yang tidak mengimani adanya hari akhir. Termasuk kelompok ini adalah yang menganut paham Darwinisme.

Al Qur'an menjelaskan bahwa hakikat hidup dan mati manusia adalah ujian. Dunia adalah negeri amal dan akhirat adalah negeri untuk memetik hasilnya.
Allah berfirman dalam surah Al Mulk ayat ke-2 :
"Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kalian, siapa diantara kalian yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun."

Orang mukmin akan mendapatkan ujian yang lebih berat, musuh yang akan dihadapinya sangat banyak, rintangan dan cobaan yang akan ditemui juga berlapis dan sangat bervariasi dengan yang ditimpakan kepada orang-orang kafir.

Seorang mukmin memiliki 5 musuh dalam hidupnya :
1. Setan yang selalu menjerumuskannya
2. Hawa nafsu yang selalu menggodanya
3. Orang-orang kafir yang selalu memeranginya
4. Orang-orang munafik yang senantiasa mengintainya, dan
5. Orang-orang Islam lain yang hasad/dengki kepadanya.

Lha orang kafir, semua musuh mukmin bisa menjadi kawannya malah, setan sebagai pemimpin, hawa nafsu sebagai tuhan orang kafir lain sebagai sekutu, dan orang munafik sebagai kawan dekatnya.

Semakin tinggi tingkat keimanan seseorang, semakin berat pula ujian yang akan dihadapinya. Dan jika Allah menghendaki kebaikan pada suatu kaum, maka Allah akan menguji mereka. Allah berfirman "

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar, dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut:2-3)

Salah satu dari sekian banyak ujian yang harus dihadapi oleh setiap mukmin adalah banyaknya fitnah kehidupan di akhir zaman.
Maka sudah sepatutnya bagi setiap muslim untuk mengetahui apa saja bentuk fitnah yang mungkin akan dialaminya.

Namun, diantara berbagai fitnah yang dinubuwatkan oleh Rasulullah shalallahu 'alaihi wasalam, tidak ada satupun yang lebih berbahaya, lebih dahsyat, dan lebih keras efek yang ditimbulkannya melebihi fitnah Dajjal.

Sebagaimana dalam Sabda Beliau shalallahu 'alaihi wasalam,"Wahai sekalian manusia! sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini semenjak Allah menciptakan keturunan Adam, yang lebih besar dari fitnah Dajjal, Sesungguhnya Allah tidak mengutus seorang Nabi, melainkan telah memperingatkan kaumnya tentang fitnah Dajjal."
(HR. Bukhari, Lihat Al-Fath Juz XIII hal 80-81)
sumber : "Dajjal (sudah pasti)Muncul dari Khurasan"
sampai jumpa lagi pada kesempatan berikutnya (Ciri-ciri Dajjal yang sebenarnya sesuai hadits).

http://medan-dakwah.blogspot.com/2009/02/fitnah-dajjal-part-2.html

1 komentar:

Juliawan mengatakan...

lam kenal sob