Selasa, 28 April 2009

Tips Mengatasi Kecerobohan di Lingkungan Kerja

Dinamika dan rutinitas kerja serta padatnya deadline pekerjaan di kantor kadang membuat Anda melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu untuk dilakukan. Jangan sampai ‘ceroboh’ dikenal sebagai ‘nama tengah’ Anda dan berakibat merusak karir cemerlang Anda selama ini. Berikut ini adalah tips sukses mengatasi kecerobohan yang kadang dilakukan -baik disengaja maupun tidak disengaja- di lingkungan kerja:

1. Kasus Pertama: Email berisi keluhan tentang serang rekan kerja yang tanpa sengja malah terkirim kepadanya. Tips sukses: Anda tidak perlu menarik kembali semua kata-kata sadis yang tertulis dalam email tersebut. Itu hanya akan membuat Anda tampak seperti berusaha membohonginya. Tentunya Anda tidak ingin dianggap tidak bisa dipercaya dan hanya berani menikam dari belakang. “Anda tetap harus membicarakan persoalan yang mengganjal hubungan kalian. Ungkapkan uneg-uneg dan keinginan Anda untuk mencari solusi dari permasalahan ini”, saran James Ong, editor rubrik gaya hidup pada jobsdb.com. Jadi, dekatilah rekan kerja Anda tersebut dan minta maaflah, tapi bukan karena salah mengirimkan email, tapi karena telah menyakiti perasaannya. hindari mengatakan, “Saya tidak bermaksud mengirmkannya kepada Anda, sumpah deh!” dan coba sampaikan dengan “Maaf ya kalau kata-kata saya dalam e-mail itu kurang enak dibaca. Mungkin ada baiknya kesempatan ini kita gunakan untuk mulai saling jujur dan bicara dari hati ke hati?”. Hikmahnya: Selalu cek ulang email yang Anda tulis sebelum dikirimkan, kalau perlu 2-3 kali. Dan simapn omelan tentang rekan kerja yang menyebalkan untuk bahan obrolan di luar kantor.

2. Kasus Kedua: Kesalahan Memberikan Informasi. Tips sukses : Tidak semua pekerjaan akan bisa Anda tangani seluruhnya. Beberapa pekerjaan anda delegasikan kepada rekan kerja atau bawahan (subordinate). Karena begitu banyaknya pekerjaan kadang Anda hanya menelan saja laporan dari bawahan tanpa terlebih dahulu mengeceknya -disamping tentunya Anda sudah percaya dengan mereka- dan tanpa Anda sadari laporan mereka inilah yang Anda jadikan dasar memberikan informasi kepada bos. Apabila informasi tersebut akurat tidak menjadi soal, namun apabila informasi ini salah Andalah yang dipersalahkan. Untuk itu, jangan terburu-buru memarahi bawahan kalau informasi tersebut salah. Yang pertama-tama Anda lakukan Adalah menanyakan permasalahan apa yang sebenarnya terjadi pada bawahan. Setelah Anda rasa cukup, Anda segera menghadap kepada bos untuk menyampaikan kronologi permasalahan sampai dengan detik itu. Sampaikan bahwa Anda akan lebih berhati-hati menerima informasi dan untuk selanjutnya akan melakukan pembantuan random kepada bawahan dan permasalahan. Hikmahnya: Walaupun Anda sudah percaya dengan bawahan, ada baiknya sekali waktu melakukan cross-check permasalahan agar mampu memberikan kontrol yang baik.

3. Kasus Ketiga: Kelalaian kecil yang membuat perusahaan rugi besar. Tips sukses: Dibutuhkan lebih dari sekedar permintaan maaf untuk mengeluarkan Anda dari kasus ini. Jangan kaget kalau kemudian kompetensi bekerja Anda dipertaruhkan dan Anda perlu menunjukkan pada si bos bahwa Anda menyadari konsekwensi berat dari kesalahan ini. James menjelaskan dengan istilah, “Kalau Anda tidak dipecat atau tidak diminta mengganti kerugian perusahaan, berarti Anda amat sangat beruntung.” Tunjukan penyesala Anda dengan mengakuinya. Jadi daripada sumpah mati tidak akan mengulang kesalahan yang sama, cobalah untuk menunjukan pada si Bos bahwa Anda menanggapi kasus ini dengan serius. Jelaskan dengan rinci apa yang terjadi apa yang terjadi dan bertanggungjawablah akan kecerobohan Anda. Tidak perlu terlal banyak memberikan alasan juga - terutama kalau kelalaian ini terjadi karena Anda dipenati dengan masalah pribadi. Mengumbar detil problema keluarga hanya menunjukan ketidakprofesionalan dan ketidakmampuan Anda menghadapi tekanan. Setelah menjelaskan semuanya, tawakan solusi yang dapat mencegah Anda melakukan kecerobohan serupa. Dan kalau semua itu membuat beliau mengeluarkan kecaman setajam silet, telan saja -masuk ke telinga kiri, keluar dari telinga kanan- ini salah satu wujud konsekwensi dari kelalaian Anda. Setelah semuanya itu usai, pastikan Anda dapat kembali bekerja dengan efisien, dengan menyelesaikan semua tugas sebelum tenggat waktu yang diberikan. Hikmahnya: Bertanggungjawablah akan setiap kesalahan yang Anda perbuat.

4. Kasus Keempat: Si Bos memergoki Anda melamar pekerjaan lain. Tips Sukses :Kedengarannya memang ironis, tapi kecerobohan yang satu ini benar-benar dapat memberikan rahmat tersendiri. Mungkin sudah waktunya mengungkapkan frustasi yang Anda rasakanbekerja di tempat ini. Cara menyampaikannya menjadi kunci utama menyelesaikan kasus ini dengan baik. “Diskusikan saja status karir Anda saat ini dan kenapa Anda merasakan kenutuhan untuk pindah kerja ke tempat lain. Ungkapkan dengan tegas dan jujur, tanpa harus menjelek-jelekan orang lain atau melibatkan persoalan lain yang sebenarnya tidak berhubungan. Siapkan juga contoh nyata yang bisa dipertanggungjawabkan kalau Anda perlu menyampaikan kritikan”, terang James. Dijamin si Bos tidak akan kegat kalau salah seorang karyawannya berkeinginan meningkatkan karir. Jadi, kalau Anda dapat menyampaikan keinginan ini dengan baik-baik, siapa tahu beliau bahkan mau mendengarkan semua alasa Anda. Kalau Anda memang cukup berarti untuk perusahaan itu, mungkin saja beliau malah dapat memberikan solusi yang menyenangkan keinginan Anda berpindah kerja. Hikmahnya : Berlajarlah untuk lebih berhati-hati -jangan membuka siutus lowongan kerja atau mencetak lamaran kerja dengan printer kantor. Karena bukan tidak mungkin Anda akhirnya harus menelan kenyataan terlempar dari pekerjaan ini tanpa mendapatkan pekerjaan baru.

5. Kasus Kelima: Kisah Cinta rahasia Anda di kantor terbongkar. Tips Sukses:Ketika seseorang akhirnya mencium hubungan cinta Anda dengan rakan kerja di kantor, usahakan untuk tidak histeris atau memohonnya untuk merahasiakan semua itu, karena kemungkinan besar dia tidak akan melakukannya. Bagaimanapun juga kisah percintaan kantor selalu menjadi topik pembicaraan seru di kantin. Yang bisa Anda lakukan adalah meminimalisasi kemungkinan terburuk. Apakah kisah cinta ini bisa membahayakan orang lain apalagi perusahaan tempat Anda bekerja? Kalau iya, james menyarankan untuk meminta saran atau bimbingan dari divisi HRD atau atasan. Pastikan kalau terbongkarnya kisah asmara Anda ini tidak akan membuat orang lain meragukan kemampuan dan profesionalism Anda. Karena kalau hubungan ini tidak merugikan siapapun bahkan perusahaan serta tidak mengurangi kualitas Anda bekerja, Anda tidak perlu khawatir. Yang perlu diingat adalah apabila pada akhirnya semua orang kantor mengetahui hubungan Anda, maka Anda tidak kemudian serta merta malah ‘mengumbarnya’ apalagi pasangan yang setiap waktu menempel terus bak amplop dan prangko.Sulit juga untuk meminta rekan kerja untuk tetap hormat kalau Anda berdua terus bersayang-sayangan tanpa mengenal waktu bukan. Hikmahnya: Hindari saja membangun kisah cinta di kantor -tebarkan pesonal Anda di luar temapt kerja. Namun apabila sekiranya tidak memungkinkan, maka diskusikan dengan pasangan siapa yang ijin resign ke tempat kerja lainnya guna tetap menjaga profesionalisme kerja di kantor.


sumber : www.tipsanda.com

Tidak ada komentar: