Selasa, 28 April 2009

Tips Praktis 8 Langkah Bebas Hutang


“Orang yang hidup dengan banyak masalah adalah orang yang wajar, orang hidup tanpa masalah adalah justru orang yang bermasalah.” Pernyataan tersebut memang benar, namun tidak sepenuhnya benar. Karena orang hidup dengan terlalu banyak masalah adalah orang yang patut dikasihani. Salah satu permasalahan yang sangat dominan dalam hidup ini adalah masalah keuangan, lebih spesifik lagi adalah masalah hutang. Begitu rumitnya masalah hutang ini, sehingga sampai mati pun Anda akan terus dikejar-kejar olehnya. Untuk itu, berikut ini adalah Tips praktis 8 langkah terbebas dari lilitan hutang:

1. Kalkulasikan Seluruh Hutang. Apakah Anda mengetahui jumlah total hutang Anda sekarang, berapa tingkat bunganya dan berapa lamawaktu yang Anda butuhkan untuk melunasinya? Sebagian besar orang tidak tahu. Kumpulkan semua catatan tagihan bulanan dan buatlah daftar. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan gambaran menyeluruh tentang kewajiban Anda dala membayar hutang.

2. Rem Nafsu Belanja. Untuk melunasi utang, terlebih dahulu Anda perlu tahu, kemana saja larinya uang Anda. Evaluasilah money diary Anda. Mungkin, Anda akan terkejut ketika menyadari bahwa selama ini Anda membelanjakan uang lebih banyak dari yang Anda bayangkan da untuk hal yang tidak perlu. Setelah itu, tulis setiap rupiah yang akan Anda belanjakan bulan depan, sehingga Anda tidak mengulang pola belanja gila-gilaan.

3. Negosiasikan Hutang. Ajukan permohonan penurunan suku bunga kredit pinjaman kepada pihak bank. Ceritakan kondisi keuangan Anda yang sedang sulit. Setiap bank biasanya memiliki beberapa alternatif cara pembayaran pinjaman, yang bisa Anda pilih sesuai dengan kondisi keuangan Anda. Cermati pola perubahan tingkat suku bunga. Jangan terjebak pada pola pinjaman yang awalnya terlihat ‘indah’, namun ternyata bunganya bakal meningkat di bulan-bulan berikutnya. Jika pihak bank keberatan atas permohonan Anda, pertimbangkan untuk memindahkan kredit ke bank lain yang memiliki suku bunga lebih rendah.


4. Membagi Penghasilan Bulanan. 35%: sewa atau cicilan kredit rumah (termasuk pajak, asuransi dan perawatan); 15%: transportasi (termasuk bensin, asuransi dan cicilan kredit kendaraan); 10%: tabungan harian; 15%: membayar utang lain (termasuk kartu kredit); 25% : hari depan Anda (investasi). Namun demikian, formula persentase ini fleksibel diterapkan sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing keluarga.

5. Prioritaskan Pelunasan. Pertama: utang mendesak, yaitu yang bernilai tinggi, berbunga tinggi dan penting untuk aktivitas sehari-hari, misalnya cicilan kredit, rumah atau mobil -yang jika tidak dilunasi mungkin akan disita, sehingga mengganggu produktifitas Anda. Kedua: Hutang yang menyangkut kepentingan keluarga, misalnya pinjaman untuk sekolah anak -yang jika tidak dibayar, mungkin akan membuat anak Anda tercoret dari daftar murid. Ketiga: Hutang kartu kredit. Jika punya lebih dari satu, prioritaskan yang berjumlah dan berbunga tinggi dulu.

6. Cari Uang Lebih Banyak. Kapan terakhir kali Anda mengevaluasi pendapatan dari pekerjaan yang sekarang? jika Anda seorang pengusaha, kapan terakhir kali keuntungan Anda meningkat? Tak ada salahnya menaikkan harga dagangan hingga 10%. Biasanya, hal ini masih bisa diterima pelanggan. untuk menambah uang cair, lihat juga barang-barang milik Anda. Mungkin ada yang berharga untuk dijual. Adakan garage sale di rumah atau bergabunglah dengan kegiatan serupayang terorganisasi. Kalau sukses, tak mustahil Anda pulang mengantongi, uang lebih dari sejuta rupiah.

7. Tempuh Pilihan Tersulit. Jika 6 langkah di atas belum cukup, mungkin sudah waktunya Anda menjual mobil mewah dan menggantinya dengan yang lebih murah (baik harga maupun biaya operasionalnya). Atau, pindah ke rumah yang harga belinya atau sewanya lebih murah. Bahkan, apa boleh buat, mungkin Anda harus memindahkan sekolah anak ke sekolah yang lebih murah.


8. Isi Ulang Kebutuhan. Ketika dana darurat sudah terpenuhi, Anda harus segera mulai berinvestasi. Jika Anda bisa menyisihkan Rp 10.000,- per hari dan anggaplah bunga tetap investasi adalah 8% per tahun. Anda akan punya Rp 57 juta dalam 10 tahun atau 180 juta dalam 20 tahun. Jika investasi ini tidak Anda utak-atik, dalam 30 tahun Anda sudah mengumpulkan setengah milyar rupiah. Sudah terbebas hutang, hidup Anda pun makin mapan. Ini rumusnya: Tahun I: investasi awal + (investasi awal+bunga) = Rp10.000 x 365 hari + (Rp10.000 x 365 x 8%) = Rp3.942.000, Tahun II: Hasil investasi tahun pertama + (hasil investasi tahun pertama + Investasi tahun kedua) x bunga) = Rp3.942.000 + (Rp3.942.000 + (10.000 x 365) x 8%) = Rp 8.199.360. dan seterusnya.



sumber : tipsanda

Tidak ada komentar: