Senin, 29 Juni 2009

Islam pasca peristiwa 11 September

serangan 11 September yang diduga sebelumnya akan membalikkan tren perkembangan Islam yang pesat di Negara-negara Barat khususnya Amerika, ternyata peristiwa tersebut justru menjadi starting point keinginan masyarakat Barat untuk mengetahui lebih jauh apa itu Islam. Salah satu buktinya adalah Qur’an sebagai ‘Buku” paling laris atau best seller. Di Inggris, setelah peristiwa 11 September menurut laporan dari Masjid Menchester ada 16 orang yang masuk Islam. Di Amerika pasca 11 September, memang sempat terindikasi adanya perlambatan dalam jumlah orang yang memeluk Islam (lihat Grafik 1 di atas) khususnya pada 2002. Akan tetapi sejak 2003, laju pertambahan orang yang masuk Islam terlihat lebih cepat. Hal ini mungkin dikarenakan banyak orang yang setelah membaca Al Qur’an ternyata justru menemukan bahwa Islam tidak ada kaitannya dengan terorisme. Islam sebagai agama yang dipahami secara salah (misunderstood religion) khususnya di Amerika Serikat utamanya disebabkan paling tidak oleh dua faktor. Pertama, sebagian besar masyarakat Amerika tidak banyak mengetahui tentang Islam atau bahkan tidak tahu sama sekali. Hasil sebuah survei yang dilakukan setelah peristiwa 11 September diperoleh bahwa lebih dari 60% tidak tahu tentang Islam. Kedua, adanya kecenderungan media massa yang menampilkan Islam secara negatif. Hal ini bisa dipahami mengingat media massa yang umumnya dikuasai oleh golongan yahudi, yang menurut Al Qur’an Surat Al Maidah ayat 82 (lihat di bawah) merupakan salah satu golongan yang paling keras memusuhi Islam. Hal ini didukung oleh cerita singkat di bawah. Penulis dapatkan sebuah cerita yang menurut penulis menarik untuk diungkapkan. Ringkasnya, setelah peristiwa 11 September Dr. Walid Fatihi, seorang instruktur di Harvard Medical School, beserta keluarga dan anaknya datang ke Gereja terbesar di Boston atas undangan resmi dari Masyarakat Isalm Boston (Islamic Society of Boston) untuk mewakili Islam untuk memenuhi undangan khusus dari senator Boston. Pada kesempatan tersebut dia membacakan pernyataan resmi pengecaman peristiwa 11 September yang isinya juga menyatakan prinsip-prinsip Islam dan ajaran-ajarannya. Setelah itu dia membacakan beberapa ayat Al Qur’an yang juga diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Apa yang terjadi adalah gereja tersebut dipenuhi dengan air mata ketika mendengarkan ayat-ayat Al Qur’an dibacakan. Setelah acara selesai, seseorang wanita mengatakan padanya: “Saya tidak paham bahasa Arab, tetapi tidak ada keraguan bahwa apa yang kamu katakana adalah firman Allah”. Lalu ada lagi yang seorang pria yang penuh dengan air mata yang berdiri menunggu di pintu masuk gereja berkata: “Kamu sama seperti kami; tidak, kamu lebih baik dari kami”. Pada hari berikutnya, giliran Islamic Society of Boston mengundang secara terbuka masyarakat Boston untuk datang ke Islamic Centre untuk berdialog. Undangan tersebut diperkirakan paling banyak dihadiri oleh 100 orang, tetapi di luar dugaan lebih dari 1000 orang hadir baik dari masyarakat gereja dan pimpinan gereja setempat, dosen, mahasiswa dan pejabat. Mereka semua duduk di lantai masjid. Sekali lagi ketika dibacakan ayat-ayat Al Qur’an mata mereka penuh dengan air mata. Sejak itu banyak di antara mereka yang meminta untuk ikut serta dalam kajian mingguan (weekly lessons) khusus bagi non-muslim yang diadakan oleh Islamic Centre tersebut. Banyak di antara mereka yang mengaku mengetahui Islam hanya dari media yang cenderung bias. Peristiwa tersebut sebenarnya juga pernah terjadi pada jaman Nabi dimana ketika orang-orang Nasrani dari Najran diundang Nabi lalu ketika dibacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, air mata mereka bercucuran. Al Qur’an menyebutkan bahwa orang-orang Kristen adalah kelompok yang dekat persahabatannya dengan orang-orang Islam dibandingkan kaum lainnya. QS Al Maidah ayat 82-83 berbunyi (artinya):“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya kami ini orang Nasrani”. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur’an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi.

dari http://alisaid.wordpress.com/category/matahari-telah-terbit-dari-barat-new/

Tidak ada komentar: