Selasa, 26 Mei 2009

cara dan tips budidaya alpukat

Tanaman alpukat (Persea americana Mill atau Persea gratisima Gaertin) wujud atau bentuk pohonnya bermacam-macam, mulai dari pohon lurus dengan batang yang kokoh kuat sampai pohon-pohon yang lebih kecil merimbun seperti semak. Tanaman alpukat asal biji dapat mencapai ketinggian 15 m - 20 m, sedangkan tanaman alpukat hasil mengenten dan mengokulasi lebih rendah. Batangnya alpukat bercabang rendah dengan tajuk pohon berdaun rapat. Daunnya alpukat berwarna hijau tua, berbentuk runcing sampai agak melebar, sepanjang 10 cm - 20 cm, daun-daun muda berwarna agak kemerah-merahan atau merah anggur.

Bunga alpukat berjenis kelamin dua, tumbuh tersusun dalam malai pada tunas pucuk dan tunas terminal. Bunga alpukat memiliki sifat unik: meskipun berjenis kelamin dua, penyerbukan sendiri tidak pernah terjadi. Tanama alpukat tergolong tanaman yang berbunga banyak. Bunga alpukat memiliki sifat yang disebut dikogami (dichogami), yaitu putik dan benang pada bunga masak secara tidak bersamaan. Bila putik dan benang sari masak secara bersamaan disebut bunga homogami. Bunga dikogami seperti bunga alpukat ini tidak mungkin melakukan penyerbukan sendiri. Putik bunganya berfungsi bila mengalami penyerbukan silang dari bungan pohon lain.

Proses pembuahan pada tanaman alpukat sama dengan tanaman buah-buahan yang lain. Setelah terjadi penyerbukan, yaitu berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik, bila keduanya subur dan masak, terjadilah perkecambahan serbuk sari. Serbuk sari akan berkecambah tumbuh memanjang menjadi tabung sari (pollen tube), lalu bergerak masuk kedalam saluran tangkai putik (canalis stylinus), menuju kandung embrio (saccus embryonalis). Setelah itu, intisari atau sperma bersatu membuat bakal buah, membentuk zygote yang akan tumbuh menjadi embrio. Embrio adalah calon tanaman yang memiliki bakal akar (radicula), bakal batang (cauliculus), dan tunas (plumula). Setelah pembuahan tersebut maka pada stadia awal terjadilah secara cepat pembelahan dan pembesaran sel secara mitosis pada bakal buah (ovarium) dan bakal biji (ovulum). Sel-sel bakal buah akan membentuk jaringan daging dan kulit buah, yang disebut pericarp (pericarpium). Jaringan pericarp ini tersusun oleh tiga lapis jaringan, yaitu jaringan eksocarp, jaringan mesocarp, dan jaringan endocarp. Buah alpukat berukuran kecil sampai besar, beratnya bervariasi antara 100 gr - 2.300 gr; berbentuk beragam, ada yang bulat, bulat lonjong, bulat agak runcing pada tangkai, atau bulat seperti bolam. Buah alpukat dinyatakan sebagai buah yang unik, merupakan satu-satunya buah berlemak dengan komposisi nutrisi dan energi yang tinggi. Selain itu, alpukat masih memiliki sifat unik lainnya, yaitu meskipun telah tua, buah alpukat tidak akan masak di pohon. Sifat buah alpukat ini dimanfaatkan para petani untuk menangguhkan panen. Dengan kata lain, buah alpukat dapat disimpan di pohon.


dari http://www.benss.co.cc/budidaya-tanaman/69-alpukat

Tidak ada komentar: