Minggu, 24 Mei 2009

cara dan tips budidaya terap


terap Di Sarawak, A. odoratissimus biasa dijumpai di hutan sekunder sampai ketinggian 1000 m dpl., pada tanah liat berpasir. Di Filipina, terap dapat tumbuh dengan balk di wilayah yang curah hujannya banyak dan jatuhnya merata, pada tanah yang kaya akan lempung, serta baik penyerapannya. Terap dijumpai di daerah yang setengah terlindung pada ketinggian 0 m sampai 800 m dpl.

Pedoman Budidaya

Terap diperbanyak dengan benih. Benih itu dikeluarkan dari buah yang masak, dicuci dengan air sebaik-baiknya dan langsung disemaikan di persemaian, pada medium tanah liat berpasir. Benih terap ini tidak dapat mempertahankan viabilitasnya dalam jangka waktu yang panjang. Semai kemudian dipindahtanamkan ke dalam wadah setelah daun pertamanya menjadi dewasa. Karena benih dapat berkecambah dengan baik, dapat pula langsung dikecambahkan pada wadah. Kecambah tumbuh sangat cepat dan siap ditanam di lapangan jika telah berumur sekitar 1 tahun. Jarak tanam di lapangan adalah 12-14 m, dan sebaiknya ditanam pada awal musim hujan. Percobaan perbanyakan terap dengan pencangkokan gagal memberikan hasil yang baik; cabang dapat berkalus 33-34 hari, tetapi gagal tumbuh akar. Terap dapat juga diperbanyak dengan tunas atau diokulasi pada 'gumihan' (A. elasticus) atau disambung-sanding (inarching) dengan sukun (A. altilis (Parkinson) Fosberg).

Pemeliharaan

Penyiangan dan pengairan secara teratur pada awal 2 atau 3 kali musim kering dapat menjaga pertumbuhannya. Tanaman terap dipupuk dengan l00-200 g amonium sulfat segera setelah ditanam, dan menjelang akhir musim hujan. Masing-masing pohon yang sedang berbuah dipupuk dengan 0,5-1 kg pupuk lengkap dua kali setahun. Pemangkasan hendaknya dilakukan terbatas pada cabang-cabang yang telah mati.

Hama dan Penyakit

Menurut pengamatan tidak ada hama dan penyakit yang membahayakan, kecuali binatang dewasa dari lalat buah oriental (Dacus umbrosus) yang menyerang buah. Penyemprotan secara modern dapat sangat menurunkan kerusakan oleh lalat buah pada tanaman-tana,man lain, jadi mungkin juga efektif untuk terap ini.

Panen dan Pasca Panen

Buah terap matang biasa dipanen secara manual menggunakan pisau bengkok yang diikatkan di ujung galah bambu panjang. Untuk memanen buah yang bobotnya berat dan berada di ujung ranting kecil tentu banyak risikonya. Buah yang empuk itu harus benar-benar ditangkap agar tidak jatuh ke tanah, tetapi ternyata kebanyakan buah akan jatuh juga. Buah terap lalu dipilah-pilah dan segera diangkut ke pasar dalam keranjang bambu atau karung, sebab daya tahan buah matang pendek sekali.

dari http://iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?mnu=2&id=254

Tidak ada komentar: