Sabtu, 23 Mei 2009

cara dan tips budidaya KAILAN


berasal dari Negeri Cina. Di Indonesia kailan merupakan jenis sayuran baru, tetapi telah menjadi kegemaran keluarga. Bentuk tanaman kailan sepintas lalu mirip dengan sawi/caisim atau kembang kol. Daunnya panjang dan melebar seperti caisim, sedangkan warna daun dan batangnya mirip dengan kembang kol. Batangnya agak manis dan empuk di lidah. Sedangkan daunnya enak dan legit.

Manfaat

sayuran

Syarat Tumbuh

Seperti halnya tanaman kubis-kubisan lainnya, kailan juga menghendaki keadaan iklim yang dingin selama pertumbuhannya. Suhu yang baik untuk pertumbuhannya berkisar antara 15-25 C. Kailan juga menghendaki keadaan tanah yang gembur dan subur dengan pH 5,5-6,5.

Pedoman Budidaya

Pengolahan tanah Pengolahan tanah dapat dilakukan dengan bajak atau cangkul. Setelah dicangkul atau dibajak, tanah digemburkan dan dibuat bedengan dengan ukuran (0,5 x 6) m. Selanjutnya, bedengan-bedengan tersebut diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Persemaian Biji kailan harus disemai dulu sebelum ditanam. Persemaian dapat dilakukan di bedeng persemaian atau di dalam kotak. Di dalam kotak, media persemaian menggunakan campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Benih bisa disebar atau diatur dalam barisan dengan jarak 10 cm. Penanaman Setelah berumur kira-kira 15 hari di persemaian, bibit sudah dapat dipindahkan ke lahan. Pilihlah bibit yang penampilannya baik, lalu tanam dengan menggunakan jarak tanam (25 x 25) cm.

Pemeliharaan

Pemeliharaan Penyiraman dilakukan pagi dan sore, tetapi bila hujan tidak pelu lagi disiram. Alat penyiraman sebaiknya mempunyai lubang yang halus agar air siraman tidak merusak tanaman terutama bibit yang baru ditanam. Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang mati. Peyulaman sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam agar diperoleh pertumbuhan yang serempak. Pemupukan Selain pemberian pupuk kandang sebagai pupuk dasar, tanaman kailan juga diberi pupuk buatan sebagai pupuk susulan. Pada umur kira-kira 20 hari kailan diberi pupuk urea agar pertumbuhan daunnya baik. Pemberian pupuk dapat dilakukan dengan cara dibenamkan dalam tanah atau dicampur dengan air siraman. Jika dibenamkan di dalam tanah, pupuk diberikan sebanyak 20 g/m2. Sedangkan jika dicampur dengan air siraman, pupuk yang digunakan sebanyak 1 sendok makan dilarutkan dalam 20 liter air.

Hama dan Penyakit

Hama dan penyakit yang menyerang kailan umumnya merupakan hama yang menyerang tanaman kubis atau sawi.

Panen dan Pasca Panen

Kailan sudah dapat dipanen pada umur 40-50 hari. Pemanenan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai daunnya sobek atau batangnya patah. Pemanenan dilakukan dengan cara dicabut.

dari http://iptek.net.id/ind/teknologi_pangan/index.php?mnu=2&id=2

Tidak ada komentar: