Sabtu, 09 Mei 2009

Oscar De La Hoya


Manny Pacquiao dari Filipina mengalahkan juara dunia 10 kali Oscar De La Hoya lewat kemenangan TKO ronde kedelapan pada pertandingan tidak memperebutkan gelar di Las Vegas, Sabtu (6/12).

Naik dua kelas dari kelas sebelumnya untuk berlaga di kelas welter, juara kelas ringan WBC Pacquiao mendominasi permainan melawan De La Hoya mulai dari bel berbunyi, meredam keunggulan jangkauan panjang petinju Amerika itu dan menghantarkan tinjunya ke muka lawannya.

Pada babak-babak awal pertandingan, Pacquiao membenamkan De La Hoya ke tali dan menghujaninya dengan kombinasi pukulan pada ronde ketujuh dan kedelapan. Pada akhir ronde kedelapan, pelatih De La Hoya memberi tanda pertandingan sudah cukup dan wasit menghentikan permainan.

"Sejak ronde pertama kami sudah mengetahui kami berada di atas angin," kata pelatih Pacquiao, Freddie Roach, "Ia seperti tidak punya kaki, ia bingung dan ia kena tembakan pukulan petinju kami."

Ketika Pacquiao merayakan kemenangannya, De La Hoya berjalan perlahan menuju Roach.

"Saya biasa saja," katanya, "Saya hanya tidak memiliki kekuatan itu lagi."

Terkenal sebagai petinju paling ampuh dalam akumulasi pukulan, Pacquiao masih dianggap sebagai petinju "underdog" ketika menaiki ring karena De La Hoya lebih difavoritkan, terlebih karena ia memiliki kelebihan jangkauan serta jab kirinya yang tajam.

Tapi sebaliknya, jab petinju Filipina itu yang lebih hidup, memaksa De La Hoya bertahan dan kelihatan menunggu waktu untuk menghantarkan strike kanannya.

"Akhirnya saya merasakan akan memenangi pertandingan ini," kata Pacquiao. "Saya mampu menguasai permainan. Saya mampu bertahan dengan jabnya. Saya dapat melampiaskan semua pukulan saya sedangkan lawan saya hanya dapat memukul satu dua," katanya.

Bila Harga Benar

Pacquiao (48-3-2, 36 KO) kelihatannya memiliki kesempatan untuk bertahan dengan petinju juara kelas welter ringan dari Inggris, Ricky Hatton, yang menang di ring yang sama dua minggu lalu.

"Saya akan melawannya di mana pun mereka menginginkannya, tentu saja bila bayarannya benar," kata Pacquiao, "Tapi jangan sampai saya menjalani libur panjang."

Setelah sama-sama melakukan jual-beli pada awal permainan yang menegangkan, akhirnya pada ronde kelima dan keenam De La Hoya kelihatan mulai kurang awas dan membiarkan pertahanannya terbuka sementara tinju Pacquiao semakin tajam.

Pada ronde ketujuh, Pacquiao mulai semakin menguasai gerakan lawannya.

Serangkaian pukulan hook kanan bersarang ke kepala De La Hoya (39-6, 30 KOs) sehingga ia tersandar ke tali. Pacquiao melakukan kombinasi keras yang memaksa petinju yang dikenal dengan julukan "Anak Emas" itu menutup mukanya dan wasit Tony Weeks harus memeriksa dari jarak dekat seberapa jauh masalah yang dihadapi De La Hoya.

Ronde kedelapan semakin menyedihkan bagi De La Hoya yang bersandar ke tali Pacquiao masih tetap menghantamnya dengan pukulan keras bertubi-tubi.

Ketika De La Hoya menampik untuk duduk di bangkunya pada akhir ronde itu, pelatih Nacho Beristain menunjukkan tanda sudah cukup permainan bagi petinjunya dan Weeks mengakhiri pertandingan. "Saya tidak terkejut," kata De La Hoya.

"Bila kita menghadapi petinju sekeras Manny Pacquiao, maka hal seperti ini bisa terjadi. Saya hanya tidak memiliki sesuatu seperti dahulu," katanya.

Ketika ditanya kemungkinan mengundurkan diri dari tinju, De La Hoya mengatakan, "Kita tunggu dan lihat saja."

from kapanlagi

Tidak ada komentar: